Friday, September 14, 2007

BERKENALAN DENGAN REKSADANA

Reksa Dana adalah sebuah bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (bersama-sama), dan investasi ini dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi. Perusahaan manajemen investasi adalah perusahaan yang kerjanya mengelola investasi nasabahnya.
Sebagai contoh, ada investor A, B, C, D, dan E masing-masing memiliki uang berbeda-beda dan memutuskan untuk melakukan investasi secara bersama-sama. Di sini, mereka bisa menggabungkan semua uang yang mereka miliki untuk diserahkan pengelolaan investasinya pada sebuah perusahaan manajemen investasi.
Nantinya, apabila investasi itu memberikan keuntungan, katakan sebesar 15% dalam setahun, maka masing-masing dari investor tersebut akan mendapatkan keuntungan yang besarnya sesuai dengan proporsi jumlah yang mereka investasikan. Tapi bila investasi itu merugi, tentu saja masing-masing dari mereka juga akan merugi sesuai dengan proporsi jumlah yang mereka investasikan tadi.
Nah, bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (bersama) di mana pengelolaan investasinya diserahkan kepada sebuah perusahaan manajemen investasi inilah yang disebut dengan nama investasi Reksa Dana. Perusahaan Manajemen Investasi (selanjutnya kita sebut saja Manajer Investasi) inilah yang lalu akan melakukan investasi ke berbagai macam produk investasi seperti saham, deposito, surat utang, dan lain sebagainya. Reksa Dana sebetulnya merupakan cara yang baik untuk melakukan investasi, karena investasi Anda dikelola oleh tim pengelola investasi yang memang cakap dan (biasanya) berpengalaman.
Bagaimana Cara Kerja Reksa Dana?
Dalam prakteknya, Manajer investasi tidak menunggu investor untuk memasukkan uang lebih dulu sebelum mereka membeli produk investasi, tapi dibalik. Mereka beli dulu produk-produk investasinya, baru kemudian investasi itu dijajakan kepada investor.
Bagaimana caranya? Oke, pertama-tama, manajer investasi (yang menerbitkan Reksa Dana) akan mengundang sejumlah pihak untuk menjadi sponsor/promotor (penyandang dana). Dari sponsor inilah akan didapat dana yang cukup besar, yang akan dialokasikan ke sejumlah produk investasi.
Untuk contoh, kita misalkan saja total dana yang didapat dari sponsor adalah Rp 1 triliun. Dana sebesar itu, oleh Perusahaan Reksa Dana (melalui tim pengelola investasi-nya) akan dibelikan sejumlah investasi, seperti dibelikan sejumlah deposito di berbagai bank, dengan jangka waktu satu bulan. Contoh seperti Tabel 1.
Setelah itu, Perusahaan Reksa Dana akan membagi investasi tersebut ke dalam pecahan-pecahan kecil, yang disebut dengan nama Unit Penyertaan (UP), dimana masing-masing UP akan bernilai Rp 1.000. Sehingga dari total investasi senilai Rp 1 triliun seperti dicontohkan diatas akan didapat UP sebanyak Rp 1 triliun : Rp 1.000 = 1 miliar UP.
Nah, UP inilah yang akan diterbitkan dan dijual ke masyarakat. Dengan demikian, investasi yang dilakukan oleh investor adalah dengan cara membeli UP itu. Untuk menyeragamkan, maka UP Reksa Dana pada awalnya selalu dijual dengan harga awal Rp 1.000. Dalam hal ini, harga atau nilai UP tersebut disebut juga dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB).
Jumlah UP yang dibeli investor berbeda-beda, ada yang hanya membeli 100 UP, tetapi ada juga yang membeli 1.000, 5.000, atau bahkan 10.000 UP. Semua itu tergantung dana masing-masing investor. Selain itu, investor juga harus membayar komisi untuk Perusahaan Reksa Dana, yang biasanya maksimal sekitar 0,75% sampai dengan 3% dari total investasi Anda. Sebagai contoh, bila Anda membeli 1.000 UP dengan harga total Rp 1.000.000, maka Anda harus menambahkan sekitar Rp 7.500 sampai Rp 30.000 untuk komisi manajer investasi.
Dalam dunia reksa dana, komisi untuk manajer investasi ini sering disebut dengan nama "biaya penjualan". Ini karena komisi tersebut harus Anda bayar pada saat Anda membeli UP yang dijual itu.
Selanjutnya, karena reksa dana diatas dialokasikan ke dalam Deposito Berjangka 1 bulan, maka tentunya setelah 1 bulan, akan ada bunga deposito yang didapat, sehingga akibatnya NAB dari UP Anda akan naik. Dalam contoh di atas, kita misalkan bahwa masing-masing deposito akan memberi bunga yang sama (meski kenyataannya akan berbeda-beda), seperti contoh tabel 2.
Menurut contoh tersebut, nilai UP yang tadinya dibeli seharga Rp 1.000, setelah satu bulan telah naik menjadi Rp 1.010. Ini berarti, dalam 1 bulan, si pemilik UP (investor) telah mendapatkan kenaikan NAB sebesar 1% per bulan.
Dalam kenyataannya, perubahan NAB suatu reksa dana sangat bergantung pada instrumen investasi yang dipilih tim pengelola investasi. Apabila mereka memilih instrumen deposito sebagai produk investasinya, maka NAB reksa dananya akan terus naik dan tidak mungkin mengalami penurunan. Ini karena sifat deposito yang pasti memberikan keuntungan berupa bunga, sehingga akan terus menambah nilai aset reksa dana.
Tapi ada juga reksa dana yang khusus berinvestasi ke dalam saham. Saham, tidak seperti deposito, memiliki kemungkinan keuntungan yang tidak pasti sifatnya. Bisa naik, bisa pula turun. Karena itu, nilai UP pada reksa dana saham memiliki kemungkinan untuk naik dan juga untuk turun. UP yang tadinya Anda beli seharga Rp 1.000, misalnya, bisa saja jadi Rp 900 pada satu bulan kemudian karena saham-saham yang dipilih oleh manajer investasi turun nilainya. Di sisi lain, bila nilai saham naik, besar kenaikan tersebut bisa lebih besar daripada deposito. Itulah sebabnya, reksa dana jenis ini disebut dengan nama reksa dana growth income.
Reksa dana lainnya ada yang berinvestasi ke dalam obligasi (surat hutang), dan ada juga yang berinvestasi ke dalam kombinasi dari dua atau lebih instrumen investasi, semisal gabungan saham dan obligasi, atau obligasi dan deposito.
Jadi, sebelum membeli reksa dana, tanyalah pada si penjual reksa dana atau bacalah terlebih dahulu prospektusnya (penjelasannya) sehingga Anda tahu reksa dana jenis apakah yang akan Anda beli. Apakah itu reksa dana yang mengalokasikan investasinya pada saham, obligasi, deposito, atau kombinasi antara dua atau tiga instrumen investasi.
Menjual Kembali Reksa Dana Yang Telah Anda Miliki
Setelah beberapa waktu, Anda bisa menjual kembali UP yang Anda miliki kepada perusahaan reksa dana Anda. Jenis reksa dana di mana Anda bisa menjual kembali UP Anda kepada perusahaan penerbitnya disebut dengan nama Reksa Dana Terbuka (open end mutual fund). Lawan dari Reksa Dana Terbuka adalah Reksa Dana Tertutup (closed end mutual fund). Reksa Dana Tertutup adalah jenis reksa dana di mana Anda tidak bisa menjual UP yang Anda miliki kepada penerbitnya, tapi Anda hanya bisa menjualnya kepada investor yang lain, dan penjualan tersebut harus dilakukan lewat bursa.
Untuk Reksa Dana Terbuka, bila sewaktu-waktu Anda ingin menjual UP Anda, maka Anda bisa menjualnya kembali kepada penerbit reksa dana Anda, dan perusahaan reksa dana dilarang untuk menolak penjualan kembali UP dari nasabahnya. Ini tentunya akan menguntungkan Anda.
Sebaliknya, pada Reksa Dana Tertutup, proses penjualan kembali sering mengalami hambatan karena tidak selalu ada investor yang mau membeli UP Reksa Dana Anda. Jadi dengan kata lain, UP dari Reksa Dana Terbuka lebih likuid dari UP pada Reksa Dana Tertutup.
Oleh: Safir Senduk

Top Tips on CV Design

CV top tips
Use good quality A4 paper - 2 sides are ideal
Go for space (the white space on the CV can be used very effectively) clear typeface, font size and use descriptive headings
Avoid long paragraphs. Use short sentences and bullet points to keep it simple and concise
Allocate space according to the importance of the information. Your degree should receive more coverage than your A levels. GCSEs should be summarised
Start with your recent careers experience (usually most relevant) and work backwards. Focus on the most important and relevant aspects and emphasise them. Make sure that particularly relevant information is not hidden in the middle of a paragraph or consigned to page two
Keep all relevant information together on one page eg. all education on page one / all work experience page two depending on their importance to the application
Use active verbs to describe your experience, ie. "this project involved coordinating the work of four people"; "this job involved liasing with customers" or "this position involved leading a small team of volunteers"
Always check spelling and punctuation. Don't rely on your spell-checker - ask a friend to proof read your CV for you
Try to refer to what you achieved, not simply your responsibilities; this tells the reader about your competence
Remember - whatever you do this is your chance to talk about you. It is not called 'your personal sales document' for nothing!
Use with a covering letter - this should give a context to your CV

Teknik Wawancara Kerja

Dua teknik wawancara yang biasa dipergunakan perusahaan dalam melakukan wawancara kerja adalah wawancara kerja tradisional dan wawancara kerja behavioral. Dalam prakteknya perusahaan seringkali mengkombinasikan kedua teknik ini untuk memperoleh data yang lebih akurat.
1. Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti "mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini",dan "apa kelebihan dan kekurangan anda". Kesuksesan atau kegagalan dalam wawancara tradisional akan sangat tergantung pada kemampuan si pelamar dalam berkomunikasi menjawab pertanyaan-pertanyaan, daripada kebenaran atau isi dari jawaban yang diberikan. Selain itu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih banyak bersifat mengklarifikasikan apa yang ditulis dalam surat lamaran dan CV pelamar. Dalam wawancara kerja tradisional, recruiter biasanya ingin menemukan jawaban atas 3 (tiga) pertanyaan: apakah si pelamar memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, apakah si pelamar memiliki antusias dan etika kerja yang sesuai dengan harapan recruiter, dan apakah si pelamar akan bisa bekerja dalam team dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan.
2. Wawancara kerja behavioral didasarkan pada teori bahwa "performance" (kinerja) di masa lalu merupakan indicator terbaik untuk meramalkan perilaku pelamar di masa mendatang. Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan untuk merekrut karyawan pada level managerial atau oleh perusahaan yang dalam operasionalnya sangat mengutamakan masalah- masalah kepribadian. Wawancara kerja behavioral dimaksudkan untuk mengetahui respon pelamar terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu sehingga pewawancara dapat melihat bagaimana pelamar memandang suatu tantangan/permasalahan dan menemukan solusinya. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan antara lain: "coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal mencapai target yang ditetapkan", dan "berikan beberapa contoh tentang hal-hal apa yang anda lakukan ketika anda dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus". Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut si pelamar perlu mempersiapkan diri untuk mengingat kembali situasi, tindakan dan hasil yang terjadi pada saat yang lalu. Selain itu, sangat penting bagi pelamar untuk memancing pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut dari pewawancara agar dapat menjelaskan secara rinci gambaran situasi yang dihadapinya. Untuk itu diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik dari si pelamar. Keberhasilan atau kegagalan dalam wawancara ini sangat tergantung pada kemampuan pelamar dalam menggambarkan situasi yang berhubungan dengan pertanyaan pewawancara secara rinci dan terfokus.
Dalam wawancara kerja behavioral, si pelamar harus dapat menyusun jawaban yang mencakup 4 (empat) hal:
(1) menggambarkan situasi yang terjadi saat itu,
(2) menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk merespon situasi yang terjadi,
(3) menceritakan hasil yang dicapai, dan
(4) apa hikmah yang dipetik dari kejadian tersebut (apa yang dipelajari). Dalam wawancara behavioral ini teknik yang paling sering dipergunakan adalah yang disebut S-T-A-R atau S-A-R atau P-A-R.
A. Situation/Problem/Task
Pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang terjadi atau tugas- tugas yang harus dilaksanakannya pada masa lalu. Pelamar harus menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara spesifik, rinci dan mudah dipahami oleh pewawancara. Situasi atau tugas yang digambarkan dapat berasal dari pekerjaan sebelumnya, pengalaman semasa sekolah, pengalaman tertentu, atau berbagai kejadian yang relevan dengan pertanyaan si pewawancara
B. Action
Pelamar diminta untuk menggambarkan tindakan-tindakan yang diambil dalam menghadapi situasi / masalah / tugas di atas. Dalam hal ini pelamar harus bisa memfokuskan pada permasalahan.
Meskipun mungkin permasalahan yang ada ditangani oleh beberapa orang atau team, pelamar harus memberikan penjelasan tentang apa saja peranannya dalam team tersebut - jangan mengatakan apa yang telah dilakukan oleh team tetapi apa yang telah dilakukan pelamar sebagai bagian dari team.
C. Results
Pelamar diminta menjelaskan hasil-hasil apa saja yang dicapai. Apa saja hambatan yang terjadi jika hasil tidak tercapai. Apa yang terjadi kemudian setelah permasalahan tersebut selesai dikerjakan. Lalu apa pelajaran yang dapat dipetik oleh pelamar dari kejadian tersebut.
MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT UMUM
Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam Wawancara kerja sangat tergantung pada teknik apa yang digunakan oleh si pewawancara. Jika menggunakan teknik wawancara kerja tradisional maka pertanyaan-pertanyaan yang seringkali diajukan adalah sebagai berikut:
1.Jelaskan pada saya bagaimana anda menggambarkan diri anda?
2.Apa kelebihan dan kekurangan anda?
3.Apa saja prestasi yang pernah anda raih pada pekerjaan yang terdahulu / ketika sekolah?
4.Mengapa anda berhenti dari perusahaan yang lalu?
5.Apa tugas-tugas anda pada pekerjaan yang lalu?
6.Darimana anda mengetahui perusahaan ini?
7.Mengapa anda tertarik untuk bekerja di perusahaan ini?
8.Jika anda diterima bekerja untuk jabatan ini,apa yang akan anda lakukan?
9.Apa itu professionalisme menurut anda?
10.Apa itu teamwork menurut anda?
11.Apa hoby anda?
Dalam wawancara yang menggunakan teknik wawancara kerja behavioral, maka pertanyaan-pertanyaan di atas seringkali ditambahkan dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1.Ceritakan pada saya/kami kapan anda mengalami suatu situasi yang sangat tidak menyenangkan dan bagaimana anda berhasil keluar dari situasi tersebut.
2.Ceritakan pada saya/kami bagaimana anda meyakinkan klien anda ketika anda melakukan presentasi.
3.Coba anda ceritakan bagaimana anda mengatasi situasi dimana anda harus melakukan banyak tugas dan anda harus membuat prioritas tugas mana yang harus didahulukan.
4.Bisakah anda ceritakan keputusan apa yang paling sulit anda buat dalam setahun terakhir ini? Mengapa demikian?
5.Ceritakan mengapa team anda gagal mencapai target pada tahun sebelumnya dan bagaimana anda memotivasi team tersebut sehingga dapat meraih sukses di tahun berikutnya.
6.Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik? Bisa beri contoh?
7.Bisakah anda ceritakan suatu kejadian dimana anda mencoba untuk menyelesaikan suatu tugas dan ternyata gagal?
8.Ceritakan apa yang anda lakukan ketika dipaksa membuat suatu aturan yang tidak menyenangkan bagi karyawan tetapi menguntungkan bagi perusahaan. Sebagai suatu proses yang melibatkan interaksi antara kedua belah pihak, dalam wawancara kerja si pelamar juga biasanya diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu akan sangat baik jika pelamar mempersiapkan beberapa pertanyaan, misalnya:
· Apa yang diharapkan dari saya jika saya diterima untuk jabatan ini?
· Menurut pengalaman di sini, apa yang merupakan tantangan terbesar bagi pemegang jabatan ini?
· Apakah ada pelatihan (internal maupun eksternal) yang dapat membantu saya untuk lebih berperan jika saya diterima bekerja di perusahaan ini?
· Adakah ada hal-hal khusus di luar uraian jabatan yang harus saya selesaikan dalam waktu tertentu?
MENANGANI PERTANYAAN BERSIFAT PRIBADI
Berbeda dengan kondisi di negara-negara barat dimana hak individu sangat dijunjung tinggi dan telah memiliki perangkat hukum sangat memadai tentang hal-hal yang mengatur hak-hak pribadi seseorang sehingga para recruiter (pewawancara) sangat berhati-hati dalam mengajukan pertanyaan, di Indonesia justru sebaliknya. Dalam wawancara kerja di perusahaan-perusahaan di Indonesia Seringkali pewawancara justru banyak menggali masalah-masalah yang bersifat pribadi. Contoh: Menanyakan latarbelakang pelamar (orangtua, saudara, istri, anak, status, agama, suku bangsa, umur) adalah merupakan hal yang dianggap biasa. Meskipun seringkali pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memiliki relevansi dengan jabatan yang dilamar,pelamar harus menyiapkan diri untuk merespon pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tepat dengan cara-cara yang elegan.
Para penanya mungkin saja tidak bermaksud untuk menyudutkan pelamar, tetapi lebih didasarkan pada kepedulian mereka terhadap kecocokan antara pelamar (calon karyawan) dengan budaya yang ada dalam perusahaan. Oleh karena itu jika pelamar ditanyakan mengenai hal-hal yang dirasa tidak berhubungan dengan pekerjaan yang ditawarkan, pelamar harus mampu mengidentifikasi apa makna dibalik pertanyaan tersebut. Untuk merespon pertanyaan- pertanyaan yang bersifat pribadi, pelamar dapat melakukan beberapa alternatif:
1.Pelamar bisa mengklarifikasi kepada penanya apa relevansi pertanyaan yang diajukan dengan jabatan yang dilamar sehingga penanya dapat menjelaskan lebih jauh hubungannya dengan pekerjaan, lalu berikan jawaban yang tepat.
2.Pelamar dapat menjawab langsung secara diplomatis dengan kesadaran penuh bahwa pertanyaan tersebut memang tidak memiliki hubungan langsung dengan pekerjaan / jabatan yang dilamar.
3.Pelamar bisa juga menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut jika dirasa sangat mengganggu privacy pelamar. Jika hal ini terpaksa dilakukan, maka harus dilakukan dengan cara-cara halus dan 1.diplomatis sehingga recruiter tidak merasa dilecehkan karena dianggap telah memberikan pertanyaan yang keliru.
FAKTOR-FAKTOR NEGATIF HARUS DIHINDARI
Beberapa faktor, baik fisik maupun psikologis, yang harus diwaspadai oleh pelamar adalah faktor-faktor negatif yang menjadi perhatian pewawancara. Faktor-faktor tersebut misalnya:
1.Penampilan diri yang terlihat tidak professional (dandanan menor, pakaian yang tidak enak dilihat, tidak rapi, dan tidak sesuai suasana)
2.Bersikap angkuh, defensive atau agresif .
3.Ogah-ogahan (tidak terlihat antusias atau tertarik dengan materi pembicaraan yang diajukan (pewawancara).
4.Gugup.
5.Sangat menekankan pada kompensasi yang akan diterima.
6.Selalu berusaha mencari-cari alasan atas setiap kegagalan yang pernah dialami di masa lalu.
7.Tidak bisa berdiplomasi, tidak matang dan kurang bisa bersopan santun.
8.Menyalahkan perusahaan atau bekas atasan atasan dimasa lalu, atau mengeluhkan perubahan teknologi yang cepat.
9.Tidak bisa fokus dalam menjawab pertanyaan atau pembicaraan pewawancara.
10.Gagal memberikan pertanyaan kepada pewawancara
11.Berulang kali bertanya: "apa yang dapat diberikan perusahaan kepada saya kalau saya melakukan ......?"
12.Kurang persiapan: gagal memperoleh informasi penting seputar perusahaan, gagal menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara dan tidak bisa mengajukan pertanyaan bermutu kepada pewawancara.
SOLUSINYA :
Bagi anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, mungkin ada baiknya anda memperhatikan beberapa saran dibawah ini.
Lakukan hal-hal berikut:
Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara, Jika tidak Diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi. Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pewawancara. Usahakan untuk tiba 10 (sepuluh) menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan(pewawancara). Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah. Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi. Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat tangan,
jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas). Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang. Persiapkan surat lamaran dan CV anda. Ingat dengan baik nama pewawancara. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Tetap focus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara. Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut. Tampilkan hal- hal positif yang pernah anda raih. Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi. Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda . Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara. Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum. Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara. Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya. Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.
HAL-HAL BERIKUT HARUS ANDA PERHATIKAN :
Jangan Berasumsi bahwa anda tahu tempat wawancara,
padahal anda tidak yakin. Melatih diri untuk menjawab pertanyaan yang kira-kira akan diajukan pewawancara. Berpakaian rapi dan sopan sesuai standart ketimuran dan jangan berlebihan/mencolok. Jangan Datang terlambat (paling lambat 15 menit sebelum dimulai harus sudah datang/siap). Membawa surat lamaran dan CV dalam map yang rapi dan disusun yang benar agar bila ditanyakan anda mudah mengambilnya/tidak gugup dan berantakan. Jangan menganggap remeh satpam, resepsionis bahkan pewawancara. Menjabat tangan pewawancara dengan tegas namun sopan (jangan lemas dan gemetar). Jangan Merokok, mengunyah permen atau meludah selama wawancara. Jangan duduk selonjor atau bersandar.
Jangan berbicara terlalu keras atau terlalu lembut.
Jangan Membuat lelucon/ berusaha melucu. Jangan menjawab sekedarnya saja, seperti "ya" atau "tidak" atau "tidak tahu" atau "entahlah". Jangan terlalu lama berpikir setiap kali menjawab. Jangan sekali-kali mengalihkan topik pembicaraan ke hal-hal yang tidak ada hubungan engan pekerjaan. Jangan menyalahkan mantan atasan, antan rekan kerja atau perusahaan yang lama (jangan menjelek-jelekkan tempat kerja yang lama). Jangan memberikan jawab palsu, berbohong atau memanipulasi data. Jangan menanyakan gaji dan fasilitas yang diterima pada saat wawancara seleksi dimana anda belum tahu kemungkinan anda akan diterima atau tidak. Jangan memperlihatkan rasa putus asa anda dengan menunjukkan bahwa anda mau bekerja untuk bidang apa saja dan mau melakukan apa saja asal bisa diterima bekerja di perusahaan tersebut. Jangan membahas hal-hal negatif dari anda yang akan merugikan diri anda sendiri. Jangan mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kontroversial. Jangan menelpon atau menerima telepon, atau membaca buku selama wawancara (sebaiknya hand phone dimatikan sewaktu wawancara). Jangan sampai salah menyebut nama pewawancara (sebaiknya hafalkan nama beliau). Harus mengajukan pertanyaan pada saat diberikan kesempatan untuk bertanya. Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada para pewawancara
NB: Mengingat bahwa masih banyak calon karyawan yang Menghadapi kendala dalam menjalani wawancara kerja,TIPS ini diharapkan dapat memberikan sedikit pencerahan bagi pencari kerjasehingga lebih siap dan percaya diri. Saya yakin masih banyak cara-cara yang mungkin belum tertulis dalam TIPS ini, namun setidaknya jika anda melaksanakan saran-saran yang ada di atas maka anda akan memiliki bekal yang cukup dalam menghadapi wawancara kerja.
Selamat mencoba dan semoga anda sukses diterima bekerja dan menemukan pekerjaan sesuai dengan yang anda inginkan.

Artikel ini kiriman dari Wisnu Wiharso yang dikirimkan kepada Mokh Khayatul Rokhman (Alumni 3 IPA 1-1997).

Thursday, September 13, 2007

Cara Investasi Reksa Dana Bekerja

Bagaimana investasi reksa dana bekerja ?

Reksa dana atau investasi kolektif adalah kumpulan dana dari sejumlah besar investor yang dikelola oleh seorang manajer profesional yang menggunakan dana tersebut untuk membeli saham, obligasi atau sekuritas lainnya.

Para investor tersebut membeli "bagian-bagian saham" dari portofolio. Tiap-tiap saham mewakili saham yang proporsional pada tiap sekuritas yang diperoleh dari reksa dana tersebut. Nilai dari saham tersebut disebut net asset value (NAV) atau Nilai Aktiva Bersih (NAB) dengan pengertian sama dengan jumlah aset yang dimiliki oleh kelompok tersebut, dikurangi segala bentuk jaminan, dibagi jumlah unit reksa dana yang telah dijual. NAV atau NAB ini berfluktuasi mencerminkan kenaikan atau penurunan pada nilai sekuritas reksadana.

Pada reksa dana open-end (terbuka), unit baru dapat diterbitkan dan dikeluarkan untuk memenuhi permintaan investor unit reksa dana itu dapat dibeli kembali kapan saja. Pada reksa dana closed-end (tertutup) jumlah saham atau unit yang dapat dibeli terbatas. Saham-saham itu biasanya diperdagangkan di bursa saham.

Keuntungan Reksa Dana

Manajemen yang profesional: Seorang manajer profesional atau sebuah tim manajer mengelola masing-masing portofolio untuk mencapai tujuan seperti pertumbuhan jangka panjang, pemasukan saat ini dan penyimpanan modal. Hal ini melepaskan investor individual dari keharusan untuk memilih obligasi tertentu dan mengalokasikan uang mereka di antara berbagai tingkat aset.
Diversifikasi: Tiap portofolio mengandung beberapa sekuritas. Karena itu risiko dari kegiatan investasi terbagi-bagi di antara sekuritas-sekuritas tersebut. Penurunan nilai dari satu sekuritas dapat diimbangi oleh keuntungan dari yang lainnya. Investor biasanya kekurangan modal untuk mencapai tingkat diversifikasi ini dengan modal mereka sendiri.
Likuiditas: Biasanya, saham dapat dibayar langsung dengan harga pasar yang terkini. Harga pasar terkini itu dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada harga saham pada saat pembelian.
Skala ekonomi: Berbeda dengan investor individu, manajer investasi kerap mendapat diskon harga, karena sekuritas yang dibeli dalam jumlah besar. Selanjutnya keuntungan yang diperoleh dari selisih harga tersebut, dibagikan kepada para investor.
Kenyamanan: Reksa dana bersifat mudah dibeli dan mudah pula dijual. Selain itu, investor tidak dibebani oleh penjagaan fisik dari aset-aset ataupun administrasi dari sebuah portofolio yang terdiversifikasi.

Fakta-Fakta Penting Dalam Reksa Dana

Kinerja sebelumnya bukan jaminan untuk hasil di kemudian hari. Hasil untuk setiap reksa dana hanya mengindikasikan kinerja pada periode saat itu juga, bukan untuk masa yang akan datang.
Harga-harga saham dan keuntungan investasi berfluktuasi. Nilai dari sembarang reksa dana bisa lebih besar atau kurang dari harga awalnya saat dicairkan (redemption).
Kinerja per tahun merefleksikan jumlah laba. Ini apabila diasumsikan bahwa semua dividen diinvestasikan kembali saat dibayarkan. Laba sebenarnya kemungkinan berfluktuasi.
Investor harus membaca prospektus secara teliti. Sebelum membuat keputusan apapun dalam investasi, penting untuk terlebih dahulu mempelajari prospektus dan laporan tahunan atau semi-tahunan yang terbaru (jika ada).