Thursday, September 13, 2007

Wawancara Tahapan Menentukan dan Tersulit

Selesai tahapan seleksi awal melalui surat lamaran dan psikotes, proses selanjutnya dalam penerimaan calon pengawai biasanya dengan wawancara pekerjaan. Itu tentu dilakukan setelah pencari pekerja dianggap memiliki potensi dan dapat memberikan nilai tambah bagi perkembangan perusahaan.
Sebagian besar para pencari kerja biasanya mengeluhkan tahapan wawancara yang dinilainya sebagai bagian tersulit dari seluruh proses penjaringan. Padahal, pertanyaan yang diberikan biasanya tidak jauh berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Lalu apa yang sebaiknya dilakukan pencari kerja agar siap menghadapi wawancara kerja tadi. Langkah pertama adalah dengan memahami tujuan dari wawancara yang akan dilaksanakan perusahaan tersebut. Itu penting untuk memudahkan dalam mempersiapkan diri. Maksud dari wawancara kerja menurut K. C. Bland, dalam bukunya Pedoman Praktis Melamar Pekerjaan adalah upaya mencari informasi tambahan sekaligus klarifikasi dari calon pengawai.
Bagi perusahaan, wawancara kerja sangat penting dan merupakan metoda yang paling diandalkan untuk menggali informasi tentang calon pengawainya secara utuh. Perusahaan pada saat itu bisa langsung melihat kecakapan dan potensi yang dimiliki si pencari kerja.
Secara umum, wawancara kerja dilakukan paling banyak dua kali. Namun, pada perusahaan tertentu bisa dilakukan berulang-ulang, sebelum memutuskan untuk menerima calon karyawan tersebut. Itu biasanya dilakukan secara khusus untuk jabatan tertentu, sebelum menentukan pilihan.
Kerap kali perusahaan menjadikan wawancara sebagai benteng terakhir untuk mengetahui karakteristik calon pengawainya. Calon pengawai harus menggunakan kesempatan ini untuk menawarkan yang terbaik dari dirinya.
Wawancara kerja merupakan peluang emas untuk mengubah posisi dari calon menjadi pegawai yang sebenarnya. Pergunakanlah kesempatan ini untuk menjelaskan secara langsung semua pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan beragam aspek lain yang dimiliki demi menyakinkan perusahaan. Alasannya, tidak ada cara lain untuk menyakinkan perusahaan bahwa Anda adalah calon yang layak.
Bila dalam surat lamaran kerja hanya memberikan informasi singkat, maka wawancara adalah pembuktian dari apa yang ditulis si pencari kerja tadi. Apa yang diklaim dalam surat tersebut harus dapat dibuktikan saat wawancara kerja.
Secara umum ada dua tipe wawancara yang dilakukan perusahaan besar, yaitu wawancara penyaringan atau pendahuluan dan wawancara seleksi. Wawancara pertama bersifat pendahuluan yang biasanya tidak memerlukan waktu yang lama. Informasi yang digalinya yaitu berdasarkan surat lamaran dan daftar riwayat hidup. Wawancara ini untuk memastikan bahwa si pelamar kerja telah memberikan semua informasi yang diperlukan.
Pertanyaan yang diajukan biasanya diarahkan untuk pengumpulan data yang tampak dipermukaan, seperti tentang pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan yang akan ditawarkan. Kemudian pertanyaan lainnya tentang sikap dan antusiasme yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Yang terpenting lainnya adalah sikap si pencari kerja apakah dia bisa berkerja sama dalam satu tim atau tidak.
Wawancara kedua, masih menurut K. C. Bland yaitu wawancara yang intensif dengan waktu yang lebih lama. Wawancara tersebut tidak hanya bersifat satu arah saja, tetapi juga dilakukan untuk saling berinteraksi antara dua pihak yang berkepentingan.
Pertanyaannya bisa dijawab bebas, tidak harus iya dan tidak. Jawabannya tergantung kepada pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki si pencari kerja. Wawancara ini jauh lebih fleksibel dari tipe pertama dan bisa membahas subyek yang beragam. Calon pegawai akan diajak untuk lebih menggali potensi dirinya dalam memandang satu permasalahan tertentu. Biasanya yang ditanyakan yaitu tentang suatu masalah yang pernah dihadapi si pencari kerja berikut solusinya. Malahan si pencari kerja harus mempersiapkan pula solusi alternatif jika solusi pertama dipandang kurang kena sasaran.
Oleh karena itu, dalam menjawab wawancara kedua ini diperlukan keterampilan komunikasi yang baik. Keberhasilan sangat ditentukan oleh kemampuan dalam menerangkan secara terperinci kondisi yang berhubungan dengan masalah tersebut. Yang harus diingat bagi para pelamar kerja, wawancara ini tidak hanya bagi yang telah berpengalaman kerja, tetapi juga untuk mereka yang baru lulus dari sekolah.
Biasanya pertanyaannya dimodifikasi menjadi pengalaman sehari-hari saat di sekolah atau di organisasi tertentu. Berdasarkan semua jawaban ini perusahaan akan mengetahui bagaimana sebenarnya kemampuan Anda di luar ijazah sekolah, dan dalam bertindak sehari-hari.
Dalam wawancara selanjutnya sangat penting untuk dapat berpikir secara cepat dan tepat. Untuk itu, susunlah kerangka jawaban secara sistematis dan pahamilah permasalahan yang diajukan dalam wawancara tersebut. Setelah di mengerti baru memberikan jawabannya secara akurat. Kemudian pahami pula apakah jawaban yang diberikan tadi benar-benar bisa menyelesaikan masalah.

No comments: